

Bukan hanya mengajakmu menyusuri kota-kota romantis di Eropa, namun juga mengajakmu mengintip kisah mengharukan Langit dan Senja.” - Yoana Dianika (Penulis novel Last Minute in Manhattan dan Pandangan Pertama) “S uka dengan ide yang diangkat Irin, traveling and love. Namun siapa sangka jika pria itu memiliki daya pikat semanis gelato, yang membuat Senja bertekuk lutut?Īkankah kisah mereka sehangat temaram mentari Lucerne? Mampukah udara Eropa menyatukan hati keduanya?

Kesombongannya lebih menjulang dari Menara Eiffel. Langit, lelaki itu, lebih dingin dari salju Gunung Titlis.

Namun sialnya, perjalanan itu harus ia lalui bersama lelaki paling menyebalkan di muka bumi. Tiba-tiba saja Senja mendapat kabar baik: impiannya berlibur ke tempat-tempat eksotis di Eropa terwujud.
